Minggu, 25 Januari 2009

SALAH SIAPA

Semenjak aku mengajar di SD Sarangan , empat periode kelulusan siswa kelas 6 belum ada siswa satupun yang lulus dengan standar nilai ujian nasional. Aku sebagai guru sampai pusing dibuatnya. Masak hanya mendapatkan nilai 4,26 saja kok sulit. Padahal kami sebagai guru sudah sekuat tenaga dengan berbagai cara mengatasi masalah ini. Tapi belum juga ada titik terang keberhasilan. Dari diberi les, doa bersama, sampai iming iming hadiah gratis darmawisata. Hasilnya tetap nihil. Mungkin karena otak mereka yang memang telmi. Tapi kami tetap tidak putus asa. Tahun ini kami menerapkan sistim guru bidang studi . Tujuannya agar siswa tidak bosan dan tiap guru merasa betul -betul punya tanggung jawab atas mata pelajaran yang diajarkannya. Saya kebagian IPA Matematika dan Bahasa Inggris. Langkah yang coba saya tempuh adalah setiap hari anak saya beri PR 5 soal. Hasilnya memang agak lumayan. Anak tidak lagi bingung menghadapi soal yang bervariasi. Sayapun jadi tahu persoalan apa yang belum bisa difahami siswa. Dengan melihat kesalahan jawaban soal yang paling banyak. Saya coba menerangkan lagi. Begitu seterusnya. Cara ini cukup menyita waktu dan tenaga. Karena harus diberikan diluar kan pelajaran. Harapan saya semoga tahun ini ada anak yang bisa lulus dengan nilai standar nasional. Walaupun kami sadar hal ini tidak semudah membalik telapak tangan. Bila gagal kami akan pakai cara lain lagi sampai kami bisa mengantarkan semua siswa kami lulus dengan nilai memuaskan.

Senin, 01 Desember 2008

PPEMILIHAN CALON RAJA

Raja negeri dongeng pusing memilih calon penggantinya menjadi raja. Dia mempunyai 3 orang putra yang semuanya pandai arif bijaksana. Sang raja akhirnya meminta nasehat kepada penasehatnya. Penasehat itu lantas usul agar diadakan sayembara. Sayembara itu adalah pergi ke hutan untuk mengambil sebatang pohon untuk dibawa ke kota dengan dipanggul sendiri oleh para putra raja. Siapa yang terlebih dahulu sampai ke istana dialah pemenangnya. Saat perlombaan dimulai banyak rakyat yang pergi ke kota untuk menyaksikan siapa pemenang lomba itu. Pagi pagi sekali ketiga calon raja berlomba lari menuju hutan mengambil batang pohon yang panjang dan besarnya sama. Mereka bersemangat sekali memanggul pohon itu. Tapi karena cukup berat lama kelamaan mereka letih. Karena ingin cepat sampai ke kota ada salah satu putra raja yang memotong sedikit panjang kayu agar lebih ringan. Waktu melihat perbuatan itu salah satu putra raja ikut ikutan memotong kayu tersebut. Karena lebih ringan mereka bisa berjalan lebih cepat. Sampailah kedua putra itu ke pinggir jurang yang cukup dalam dan lebar. Biasanya ada jembatannya tapi jembatan itu baru dibongkar. Terpaksa mereka berjalan menuruni jurang dengan susah payah. Saat putra raja yang terakhir sampai di pinggir jurang, Dia punya cara agar bisa menyeberang. Yaitu merebahkan batang pohon dijadikan jembatan. Ternyata ukurannya pas kerena tadi dia jujur tidak memotong kayu itu. Kalau kayu tersebut dipotong tidak bisa dijadikan jembatan. Pada akhirnya putra raja yang jujur tidak memotong kayu itu menjadi pemenang dan berhak menjadi raja. Memang sayembara itu adalah untuk mencari calon raja yang jujur. Terbukti bahwa dia tidak memotong kayu walaupun sangat berat.

Kamis, 30 Oktober 2008

Kerbau Dan Pak Tani

Di dusun Banjarsari yang tenang dan damai tinggal seorang petani bernama pak Rohmad . Dia dijuluki Rohmad rajin karena dia rajin bekerja . Dalam mengolah sawahnya pak Rohmad dibantu kerbau peliharaannya bernama boleng . Boleng sangat disayangi oleh pemiliknya . Tiap hari dimandikan di sungai dan kandangnya selalu bersih . Saat subuh menjelang si Rohmad sudah bangun dia langsung menuju kandang si Boleng . Dia menyapa : " hai boleng kau sudah bangun kan , bagaimana tidurmu semalam ? Wah saya sudah bangun sejak tadi bos , habis saya tidak bisa tidur gara-gara banyak nyamuk ' jawab si kerbau . Ha ha sama dong aku tadi malam juga digigit nyamuk . Kau sudah siap kerja to ? Tanya pak Rohmad lagi . Siap pak ! Jawab boleng penuh semangat . Berangkatlah mereka ke sawah seperti biasa untuk membajak . Mereka berdua penuh semangat bekerja sampai tak terasa sudah pukul 9 menjelang siang . Si boleng bergumam ' pak aku sudah lelah nih ' oh sama dong , aku juga lelah ayo istirahat dulu ! Jawab si Rohmad . Saat itu juga istri pak Rohmad datang membawa makanan dan minuman . Hai boleng kamu juga lapar kan , aku juga lapar mari sarapan dulu kamu makan rumput aku makan getuk . Mereka sama-sama lelah juga sama-sama lapar . Siang semakin panas matahari semakin tinggi . Boleng mengeluh 'bos aku kepanasan nih ' . Wah sama dong aku juga kepanasan tapi sabar sedikit lagi selesai kok . Menjelang pukul 12 siang terdengar dari kejauhan suara azan berkumandang . Dasar kerbau dungu dia tanya pada pak Rohmad 'pak itu suara apa to ? Kok tiap pagi siang sore dan malam selalu berbunyi ? Oh itu namanya kumandang azan ' jawab petani . ' Azan itu apa sih pak ? Tanya kerbau lagi . O o kamu memang kerbau dungu azan itu panggilan agar manusia sholat ! Jawab pak rohmad . Gitu to bos , tapi kenapa bapak tidak sholat ? Tanya kerbau lagi . Kalau tuan tidak sholat berarti sama dong sama saya ! . Pak Rohmad kaget , betul juga kata boleng kalau dia tidak sholat dia sama saja derajatnya dengan hewan . Hewan dan manusia sama-sama butuh makan , minum ,istirahat dan lain-lain . Yang membedakannya hanyalah bila manusia wajib sholat hewan tidak wajib sholat . Kini dia tersadar bahwa orang yang mendengat azan akan segera sholat . Tapi dia diam saja alias sama dong